Waktu berhenti berputar beberapa saat…

Ketika tatapan itu dating menerjang dengan tiba-tba…

Mulutku terkunci Lidahku terbelenggu…

Hanya suara sapanya menggema dalam ruang waktu yang pernah ada…

 

Mantra mantra itu begitu sempurna, padahal hanya sebuah kata…

Tapi membuatku beku akan semua kesadaran yang tertata…

Kisah itu memang tak pernah sempurna…

Tapi tetap ada meski sudah kucoba untuk menghancurkannya…

 

Sekokoh apapun batu karang itu dia hancur oleh titik air…

Meski hati ini sudah membeku tapi getaran itu tak pernah sirna…

Parasnya tersenyum tatapannya mengembara…

Tutur katanya bagai gaung ditengah Rimba yang kukenal…

 

Ingin kumasuki hutan belantara itu,…

Kusesatkan langkahku kedalamnya…

Kutenggelamkan diriku dalam lautan Gundahnya…

Dan… Terbang mengembara beserta seluruh rasa cintanya…

 

Tapi tubuh ini terbenam dalam kubangan cinta lain yang kubuat…

Meski tak sempurna. Tapi itulah dunia nyata…

Yang terisi gelak tawa manusia manusia terkasih…

Atau Isak tangis rengek manja belahan jiwa…

 

Cinta tak pernah saling menyakiti…

Hanya terjangan air yang lembut…

Hanya hempasan angin yang sepoi…

Hanya guguran batu amarah yang kerikil…

 

 

Waktu berjalan Perlahan…

Perlahan wajah itu berpaling dengan senyum sempurnanya…

Air matanya tumpah, namun ia bahagia dalam pengertiannya…

Sekali lagi mungkin ia bersembunyi dalam kesakitannya…

 

Tapi dengan bekal kasih yang tulus, pasti ia Perkasa…

Dan Bayangan indah itu hilang dalam kabut…

 

Oktober 2011…